Kenapa Amerika Serikat harus menjatuhkan bom atom? Apakah tidak ada alternatif lain? Artikel ini akan mengupas kronologi Perang Pasifik yang klimaksnya adalah ledakan mahadahsyat kedua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Setiap perang memiliki peran dan pengaruh bagi sejarah dunia. Kehancuran dan kematian yang diciptakan perang sudah pasti meninggalkan luka di daerah yang mengalaminya, sekitarnya, dan bahkan di tempat yang jauh dari lokasi perang.
Perang Dunia II adalah perang terhebat dalam sejarah manusia yang otomatis mempengaruhi jalannya sejarah dunia sampai hari ini. Pengaruh yang paling mudah, paling langsung terasa buat kita salah satunya adalah kemerdekaan Indonesia. Tanpa Perang Dunia II di Asia atau yang kadang disebut juga “Perang Pasifik” ini, kemerdekaan Indonesia takkan tercapai pada 17 Agustus 1945. Tanpa Perang Pasifik ini, bentuk negara Indonesia tidak akan seperti yang kita ketahui sekarang.
Selain kemerdekaan Indonesia, pengaruh lain Perang Pasifik yang amat terasa adalah persenjataan nuklir. Munculnya senjata spektakuler inilah yang menyebabkan terjadinya “Perang Dingin” antara kedua pemenang Perang Dunia II, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang yang amat berbeda dengan perang-perang sebelumnya. Perang yang tanpa baku tembak pun, kehancuran total bisa terjadi dalam sekejap mata.
Bahkan hari ini, hampir 30 tahun setelah Perang Dingin selesai, dampak persenjataan nuklir masih terasa. Sampai hari ini, Jepang masih menjadi satu-satunya negara yang kotanya dijatuhi bom atom. Seluruh dunia masih ramai membicarakan tewasnya ribuan rakyat Hiroshima dan Nagasaki akibat ledakan mahadahsyat kedua bom atom. Begitu banyak orang masih memperdebatkan:
“Perlu gak sih bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki? Apakah Amerika Serikat memang sekejam itu sampai harus menggunakan bom atom untuk memenangkan perang?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar