Kamis, 05 Maret 2020

SUMANTO BEBAS

Sumanto pernah membuat geger karena kasusnya memakan daging manusia pada 2003 silam. Bagaimana kabarnya kini yang dirawat di Pondok Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba Purbalingga?

"Sumanto kadang-kadang puasa, tapi tidak berkewajiban, karena jenun majnun (orang gila). Lebih banyaknya Sumanto ikut pengajian saya terus menerus," kata pengasuh Pondok Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba Mustajab, Supono Mustajab, Selasa (14/5/2019).

Dia menjelaskan orang gila memang tidak berkewajiban berpuasa. "Makanya saya minta jangan puasa karena sedang diobati di sini, makan ya biasa makan, itu kan orang sakit dia, ada yang berpuasa. Tapi saya sarankan jangan sampai selesai karena sedang berobat, nanti kalau ada efek sampingnya kan repot. Mereka yang gila-gila itu kan tetap harus berobat, nanti kalau ngamuk bagaimana," jelasnya.

Dia menjelaskan, selama bulan Ramadhan ini Sumanto akan mendampingi dirinya untuk menghadiri acara-acara pengajian di berbagai kota seperti Pekalongan, Pemalang, Tegal.

Pondok Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba MustajabPondok Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba Mustajab Foto: Arbi Anugrah/detikcom

"Nanti Syawal juga ikut, ada 24 tempat dari hari kedua lebaran, di Pekalongan, Tegal, Pemalang, pengajian, semua mintanya ada Sumanto, dia ikut saya karena dia bintang tamunya, dia mendampingi saya terus. Jadi banyak yang ingin ketemu orang makan orang, malah yang ingin ketemu kiainya sedikit," canda Supono.


Meskipun demikian, Sumanto yang sudah tinggal di pondok tersebut selama hampir 18 tahun itu selalu berkeinginan untuk kembali ke rumahnya dan hidup bersama kedua orangtuanya. Bahkan pada lebaran mendatang, Sumanto sempat menuturkan ingin memberikan pakaian dan uang untuk kedua orang tuanya.

"Di sini sudah 18 tahun, sudah dianggap kayak rumahnya sendiri, lah wong dikembalikan 5 kali menolak semua (warga sekitar). Katanya nanti kalau mau lebaran mau pulang mau nyantunin kasih uang sama bapak ibu, terus kasih pakaian, dia ngomong sendiri," ucapnya.


Ingat Sumanto? Tak Lagi Makan Orang, Kini Dia Rajin Tarawih dan NgajiPondok Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba Mustajab. Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Supono menjelaskan selain mendapatkan pengobatan medis, para penghuni pondoknya juga mendapat siraman rohani. Misalnya dengan tausiah, salat bersama, mengaji dan tarawih berjamaah selama Ramadan.

"Kadang banyak kelucuan saat salat tarawih bersama mereka, karena mereka ya bukan orang yang normal. Sumanto ikut tarawih, tapi tidak puasa," jelasnya. (arb/sip)

CARA MENGHILANGAKN JERAWAT

Gel lidah buaya dapat membantu meredakan peradangan di kulit yang muncul akibat jerawat. Lidah buaya juga mengandung asam salisilat dan sulfur. Dua bahan ini sudah sering digunakan untuk mengatasi jerawat di kulit. Cara menggunakan lidah buaya untuk menghilangkan jerawat: Kerok gel lidah buaya secara langsung dengan menggunakan sendok Oleskan secara langsung ke wajah sebagai pelembap Ulangi 1-2 kali sehari Jika muncul iritasi, rasa gatal, atau kemerahan, sebaiknya hentikan penggunaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "15 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami", https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/04/100108620/15-cara-menghilangkan-jerawat-secara-alami?page=all

Editor : Wisnubrata

Karang Terbesar Di Australia

KOSONG?

SEJARAH AMERIKA MENJATUHKAN BOM ATOM

Kenapa Amerika Serikat harus menjatuhkan bom atom? Apakah tidak ada alternatif lain? Artikel ini akan mengupas kronologi Perang Pasifik yang klimaksnya adalah ledakan mahadahsyat kedua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Setiap perang memiliki peran dan pengaruh bagi sejarah dunia. Kehancuran dan kematian yang diciptakan perang sudah pasti meninggalkan luka di daerah yang mengalaminya, sekitarnya, dan bahkan di tempat yang jauh dari lokasi perang.

Perang Dunia II adalah perang terhebat dalam sejarah manusia yang otomatis mempengaruhi jalannya sejarah dunia sampai hari ini. Pengaruh yang paling mudah, paling langsung terasa buat kita salah satunya adalah kemerdekaan Indonesia. Tanpa Perang Dunia II di Asia atau yang kadang disebut juga “Perang Pasifik” ini, kemerdekaan Indonesia takkan tercapai pada 17 Agustus 1945. Tanpa Perang Pasifik ini, bentuk negara Indonesia tidak akan seperti yang kita ketahui sekarang.

Selain kemerdekaan Indonesia, pengaruh lain Perang Pasifik yang amat terasa adalah persenjataan nuklir. Munculnya senjata spektakuler inilah yang menyebabkan terjadinya “Perang Dingin” antara kedua pemenang Perang Dunia II, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Perang yang amat berbeda dengan perang-perang sebelumnya. Perang yang tanpa baku tembak pun, kehancuran total bisa terjadi dalam sekejap mata.

Bahkan hari ini, hampir 30 tahun setelah Perang Dingin selesai, dampak persenjataan nuklir masih terasa. Sampai hari ini, Jepang masih menjadi satu-satunya negara yang kotanya dijatuhi bom atom. Seluruh dunia masih ramai membicarakan tewasnya ribuan rakyat Hiroshima dan Nagasaki akibat ledakan mahadahsyat kedua bom atom. Begitu banyak orang masih memperdebatkan:

“Perlu gak sih bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki? Apakah Amerika Serikat memang sekejam itu sampai harus menggunakan bom atom untuk memenangkan perang?”